Sabtu, 03 September 2011

- MUDIK



para pemudik yang memasuki statsiun Senen
Mudik adalah kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Tradisi mudik yang hanya ada di Indonesia ini merupakan tradisi tahunan yang selalu terjadi menjelang hari raya besar keagamaan, khususnya Idul Fitri atau Lebaran karena itulah saatnya untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga untuk sowan dengan orang tua. Pada saat mudik, kepadatan arus lalu lintas khususnya di wilayah Jawa dipastikan meningkat karena dipenuhi oleh barbagai macam kendaraan para pemudik yang biasanya didominasi oleh kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor). Namun, moda angkutan umum yang masih menjadi primadona para pemudik adalah kereta api.
berebut masuk ke dalam gerbong
Harga tiket yang melambung tinggi tidak menyurutkan niat para pemudik untuk kembali ke kampung halamannya. Perjuangan dimulai dari mengantri tiket yang bisa memakan waktu berjam – jam atau harga yang sangat – sangat mencekik leher jika mencari melalui agen – agen penjualan resmi maupun tidak resmi sampai perebutan tempat duduk di dalam gerbong kereta api (karena pada saat mudik untuk kereta kelas tertentu tidak diberlakukan sistem tempat duduk). Perebutan tempat duduk atau setidaknya dapat masuk ke dalam gerbong yang terjadi di Stasiun Kereta Senen Jakarta merupakan pemandangan yang biasa pada saat mudik. Para pemudik pun rela berlama – lama menanti kedatangan kereta yang akan membawa mereka kembali ke kampung halamannya bahkan ada yang menginap di stasiun. Saat kereta api yang ditunggu datang, dorongan dan desakan menjadi hal yang biasa demi dapat terangkut pulang ke kampung halaman. Himbauan dari Kepala Stasiun yang menyatakan agar para pemudik tidak memaksakan diri untuk masuk ke dalam gerbong pun tidak lagi dihiraukan. Mereka tetap saling dorong, saling desak untuk dapat masuk ke dalam gerbong dengan berbagai barang bawaannya. Lokasi tempat dudukpun tidak lagi dihiraukan. Pintu – pintu gerbong pun penuh, bahkan toilet kereta api pun dapat menjadi tepat yang nyamam bagi pemudik.
toilet yang dijadikan tempat duduk selama perjalanan
Setelah dapat masuk kedalam gerbong dan mendapat posisi yang nyaman dalam gerbong, beberapa rekan atau keluarga pemudik akan membantu memasukan tas atau barang bawaan lainnya melalui jendela gerbong. Beberapa pemudik pun mulai membeli bekal yang akan menemani perjalan mereka. Bahkan kata – kata perpisahan atau selamat jalanpun diucapkan melalui jendela kereta.
belanja bekal
Perjuangan tahap 1 telah selesai. Saatnya kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Selamat jalan dan semoga selamat sampai ditempat tujuan masing – masing.

Yah, Indonesia memang “Indah” ..
Indah dalam Budaya .. Indah dalam Berbagi ..
“Indahnya berbagi keindahan Indonesia”


Tidak ada komentar: